DENPASAR, 3 November 2010 - Gelar juara pembalap individual tercepat Tour de Indonesia resmi menjadi milik Herwin Jaya usai menyelesaikan etape final circuit race sepanjang 117,6 km di Renon, Denpasar, Bali. Pembalap Polygon Sweet Nice (PSN) yang menggunakan sepeda Helios 780 road race itu berhasil menyelesaikan sepuluh etape dengan total waktu, 28 jam, 02 menit, dan 06 detik. Herwin menuntaskan etape terakhir itu dengan catatan waktu, 2 jam 46 menit 12 detik. catatan itu sama dengan yang dibukukan pembalap asal Malaysia, Ahmadfakrullah Alis yang menyentuh finish terdepan. Sementara sprinter Polygon Sweet Nice lainnya, Sergey Kudentsov finish di posisi kedua.
Hasil kemenangan ini merupakan gelar pertama pembalap kelahiran Probolinggo itu sejak bergabung dengan Polygon Sweet Nice akhir 2006. Sebelumnya Herwin sudah menapaki prestasi tiap rute di ajang balap sepeda grade 2.2 UCI Race. Dia pernah meraih Red Jersey pada etape pertama Le Tour de Langkawi 2007 dan Red White Jersey pada Tour de Singkarak, 2009 etape pertama.
“Tahun ini kita mengulang prestasi yang kita rebut tahun 2001. Kala itu kita juga mencetak double winner. Selain juara kategori tim, Wawan Setyobudi menjadi juara perorangan dengan merebut Yellow Jersey,” kata Direktur Polygon Sweet Nice, HarijantoTjondrokusumo. Pada tahun itu Polygon Sweet Nice bermaterikan, Wawan, Herijanto Setijawan, Heriawan Sutjahyanto, Johny Suryo Agung, Mat Nur, dan Goang Sulistiyono.
Pengusaha makanan itu tidak ingin membandingkan kekuatan tahun 2001 dan tahun ini. Dua kemenangan yang diukir anak didiknya tidak lepas dari prestasi tim. “Kami tidak pernah membandingkan kekuatan sebelumnya. Balap sepeda adalah olahraga tim, bukan individu. Meski secara kualitas individu memang sudah teruji,” akunya.
Herwin merupakan pembalap yang ditemukan pada 2006 setelah menjadi juara kejurda. Kemampuan sprint dan endurance yang dimiliki pembalap Probolinggo itu yang membuat Harijanto mengajak bergabung dengan PSN. Herwin didaftarkan ke UCI sebagai salah satu pembalap Polygon Sweet Nice yang tergabung dalam Continental Team.
Kemenangan ini tidak hanya diukir oleh Herwin, tapi juga buah keberhasilan dan kerja keras rekan-rekan setimnya di Polygon Sweet Nice, yang mengantarkan tim kebanggaan arek-arek Suroboyo menjadi juara umum kategori team Tour de Indonesia 2010. Keberhasilan ini juga menjadi kemenangan tersendiri untuk Pengprov ISSI Jatim. Setidaknya atlet Jawa Timur lainnya, Hari Fitrianto yang berasal dari PSN juga menguasai runner-up Green Jersey. Dia berhak menjadi pembalap dengan pengumpul poin sprint kedua terbanyak.
“Ini kemenangan balap sepeda Jatim. Herwin dan Kacong (sapaan Hari Fitrianto) menunjung prestasi tertinggi balap sepeda Jatim,” tandasnya. Keberhasilan Polygon Sweet Nice menjadi juara Tour de Indonesia diakui sebagai hasil terbaik. Tim asal Kota Pahlawan itu tidak menargetkan menjadi juara, baik kategori tim maupun perorangan. Hal ini tidak lepas dari rangkaian tour yang dilakoni Hari Fitrianto dkk sebelum Tour de Indonesia belangsung. Polygon Sweet Nice baru saja mengikuti Tour of Hainan dan waktu pelaksanaan hampir berhimpitan dan terpaut empat hari.
“Saya cukup puas dengan hasil yang dipetik para pembalap selama sepuluh etape. Kita berangkat mengikuti Tour de Indonesia tanpa target, tetapi hasil yang kita dapat cukup maksimal,” kata pria yang juga pengusaha makanan itu. Sejak etape pertama hingga akhir (etape kesepuluh), pembalap Polygon Sweet Nice silih berganti menjadi pemimpin. Saat Sergey Kudentsov menguasai Yellow Jersey di etape pertama, secara bergantian Hari Fitrianto dan Herwin Jaya menjadi pemimpin lomba. Bahkan Herwin Jaya memiliki dua jersey sekaligus. Selain Yellow Jersey, dia berhak memakai Red-White Jersey. Tetapi dalam manual UCI, tidak diperkenankan seorang pembalap memakai dua jersey dalam satu lomba. Hasil ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Dimana tahun lalu salah satu pembalap Polygon Sweet Nice menempatkan diri sebagai pembalap Indonesia tercepat dan berhak dengan Red White Jersey.
“Tahun ini kita tidak berhadapan dengan pembalap nasional. Tonton Susanto dan Ryan Ariehan absen untuk persiapan Asian Games. Kalau mereka ambil bagian, pasti akan ramai perebutan Yellow Jersey,” aku Harijanto. Polygon Sweet Nice tidak bisa berlama-lama menikmati kemenangan tersebut. Mereka sudah dihadapkan dengan balapan yang tidak kalah menantang. Rencananya anak didik Wawan Setyobudi itu bakal diterbangkan ke China, untuk mengikuti Tour South China Sea, 8-13 Desember. Sepanjang tahun balapan ini selalu diikuti tim-tim top di kawasan Asia dan beberapa tim asal Eropa dan Australia.
“Balapan ini selalu dihadiri tim-tim kuat dari belahan Asia dan sejulah tim asal Eropa maupun Australia. Saat ini kita liburkan, dan saya harap mereka sudah bisa bugar kembali untuk menyongsong balapan berikutnya,” tandasnya.
Sumber: ID.POLYGONCYCLE.COM